Tag

, , , ,

Forest Road Wallpapers 2                                                          Sumber Gambar

“Ayolah Sam, lebih cepat, matahari sudah mulai tenggelam” aku mempercepat langkah kakiku, sementara Sam terlihat berusaha setengah lari menyusulku dengan nafas terengah-engah.

Pertengkaranku dengan Ibu tadi pagi benar-benar menyulut emosiku, tanpa menunggu penjelasannya aku kabur dari rumah membawa Sam, adikku yang baru berumur tujuh tahun.

“Apakah kita hanya akan terus berjalan sepanjang hari Charlie?” Sam mulai menggerutu “aku lelah.”

“Tenanglah, kita sudah mengambil jalan pintas dengan merebos hutan, pasti sebentar lagi sampai di kota tua.”

“Apa itu Charlie” tanya Sam sambil menunjuk tumpukan kayu di tengah jalan setapak yang kami lalui.

Samar-samar ku perhatikan tumpukan kayu itu, aku merasa merinding sedikit ketakutan. Mungkin di hutan ini ada pencuri kayu yang menakutkan, tapi Sam tidak boleh tau, atau anak kecil itu akan menjerit dan menangis histeris meminta pulang ke rumah.

“Itu hanya tumpukan kayu Sam, jangan berpikir macam-macam, ayo jalan terus” kataku berusaha mengendalikan rasa takut.

“Sam, taukah kau kenapa aku membawamu menjauh dari Ibu??” aku mengajak Sam ngobrol untuk mengalihkan perhatian.

Tak ada sautan dari Sam.

“Mungkin dia benar-benar kelelahan” batinku

Semakin lama jejak tapak kaki Sam semakin tak terdengar. Ku hentikan langkahku, menoleh ke arah belakang dengan ragu-ragu.

“Sam, di mana kamu??”

“Sam”

“Sam jangan bercanda”

Tiba-tiba sosok hitam berkelebat di hadapanku, dan aku tak tau lagi apa yang terjadi.

NB : Ketebak bingit yakk endingnya 😦

Tulisan ini ditulis untuk Monday Flash Fiction Prompt #64: Pile of Wood Sticks